Pada Rabu kemarin, pelajarannya adalah tentang تَعْبِر (ta'bir), yakni bagaimana menyampaikan/mengabarkan sesuatu secara lisan. Kali itu, salah satu yang kami pelajari adalah bagaimana menggunakan ekspresi وَأَحْيَانَا(wa ah-yaa-naa=kadang-kadang).
Ada yang membuat kalimat:
ياأستاذ، أذهب الى الجامعة أحيانا في الصبح و أحيان فى المساء
"Wahai Ustadz, saya kadang-kadang datang ke kampus pada pagi hari, kadang-kadang sore hari."
"Wahai Ustadz, saya kadang-kadang baca buku cerita, kadang-kadang baca Qur'an."
"Wahai Ustadz, saya kadang-kadang ke kampus pakai motor, kadang-kadang pakai mobil umum."
Lalu, ada yang mengarang, "Wahai ustadz, saya kadang-kadang cuci tangan, kadang-kadang cuci kaki."
Mendengar itu, saya tidak bisa menahan rasa geli. Langsung saya sambung, "...kalau mau makan..."
"Kadang-kadang cuci tangan, kadang-kadang cuci kaki".
Dua hal ini sulit disepadankan menjadi kalimat majemuk setara. Sulit mencari benang merah antara cuci tangan dan cuci kaki, sehingga aktifitas yang satu bisa menggantikan aktifitas yang lainnya. Beda kalau "Kadang-kadang pakai sendok kadang-kadang pakai tangan."
読者の皆様、私の言いたいことが分かっていただければ、嬉しいです。
### Cipayung, 24 September 2011
No comments:
Post a Comment